Berawal dari keinginan saya pengin nginep di Bandung. Kenapa pilih Bandung? Karena menurut saya dekat dengan Jakarta dan saya pribadi belum pernah nginep di Bandung. 

H-1,5 bulan

Awalnya dilema jadi mau main ke Bandung atau nggak? Akhirnya 12 Agustus 17 (6 minggu sebelum berangkat Bandung) saya memutuskan beli tiket kereta Argo Parahyangan PP ke Bandung untuk tanggal 23-24 September 17. Saya sama sekali nggak bilang ke suami, pikir saya mau kasi kejutan Koko. Kasi tahunya nanti H-1 saja. Memang si tanggal itu buat hari khusus, dalam benak saya "mumpung pas Koko ke Jakarta ya sekalian saja saya ajak ke Bandung".

Enaknya jadi wanita karier itu punya uang sendiri dan bisa kasi kejutan ke orang-orang terkasih. Orang terkasih senang, hati saya pun senang. Hari itu juga saya pesan penginapan melalui traveloka. Saya pilih hotel dekat Paris Van Java, saya pilih Naval Hotel yang harganya terjangkau.

H-1 sebelum berangkat

Hari ini, 22 September 17 seperti biasa saya ke kantor, oya hari ini saya buat janji ketemu Big Bos jam 10.00 buat mengenalkan suami saya. Kebetulan pas kami married, Big Bos nggak bisa datang. Sambil nunggu Big Bos, si Koko tanya apa kemarin nyetak tiket di Gambir buat teman nitip mau ke Bandung? tadi dapat sms dari Tokopedia mengingatkan jangan lupa perjalanan Anda ke Bandung bla bla bla. Dikira Ko Toni ada teman nitip dicetakkan tiket, dikiranya pas pesan itu pake no HP nya dia.

Awalnya saya mau kasi tau Koko tuh pas sore-sore setelah saya pulang kerja, ternyata sudah keduluan tokopedia yang kasi tahu duluan. Ya sudah kubilang saja yang pergi kita, Ko Toni kaget.

Nggak lama, Pak Bos datang ngobrol-ngobrol singkat. Pak Bos yang sudah kaya saudara sendiri, malah Beliau menawarkan kalau mau pake mobil kantor nggak apa-apa, jangan sungkan tar pakai supir saja, ajak suami jalan-jalan. Kurang baik apa coba punya Bos besar yang seperti itu? Singkat cerita Ko Toni akhirnya pergi sama Pak Bos, dan saya balik kantor.

Tiba-tiba saya keingat bacaan Injil di Gereja minggu lalu, 17 Sept 17 tentang seorang hamba yang berhutang ke tuannya. Karena memohon belas kasihan maka si tuan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika si hamba itu kelur dan ketemu hamba yang lain yang berhutang jauh lebih sedikit dari hutang dia ke tuannya, dia malah memasukkan temannya itu ke penjara.

Dalam kasus diatas hamba yang berhutang ke tuannya tak mau mengampuni temannya yang berhutang lebih sedikit ke dia daripada hutang dia ke tuannya, padahal tuannya sudah menghapus hutangnya yang banyak. Sikap yang baik yang seharusnya dilakukan si hamba adalah meneruskan kasih (pengampunan/penghapusan hutang) yang sudah diterimanya.
Kenapa saya tiba-tiba ingat itu?Saya berpikir karena saya telah menerima kasih Tuhan melalui Bos saya, sebaiknya saya juga mengasihi orang-orang disekitar saya lewat berkat yang saya terima. Seringkali orang menjadi "pelit" ketika diberi harta oleh Sang Pencipta.
Kalau merenungkan apa-apa saja yang sudah Tuhan beri dalam hidup saya, rasanya pengin nangis :'(
Yang pernah main ke kamar kost saya pasti tahu impian-impian saya yang tertempel di dinding kamar, puji Tuhan satu persatu terwujud.
SUNGGUH BAIK KARYAMU TUHAN :)

Oya 15 September 17 saya pesan sewa motor lewat WA (info sewa motor di Bandung akan saya infokan nanti, biar pada baca perjalanan saya dulu hehee). Saya pikir, daripada nanti naik taksi online, selain nunggu waktu dijemput, belum kalau misal mau ke tempat wisata kena macet, amsyong dah.. buang-buang waktu aja.

Tentunya tak lupa saya buat jadwal perjalanan, ya walaupun sudah terjadwal tapi biasanya fleksibel si. Daripada ntar bingung mau kemana? Pengalaman liburan pertama kalinya sama Kristin ke Bali. Sampe Bali baru rencanain besok mau kemana? Dulu tiap jalan-jalan ke Bali baru pulang jam 10 jam 11 malem, terus buat rencana besok, sambil lihat petanya dan ngapalin jalurnya dan akhirnya baru tidur jam 2 jam 3 pagi, niat pengin lihat sunrise nggak kesampaian deh karena ya itu tadi tidurnya aja dah pagi hahaha.
Untuk Kristin temanku, ingatkah akan hal ini? Hahaha

23 September 17

Jam 06.50 baru bangun, kaget lihat jam dan buru-buru mandi. Pasang alarm sama sekali nggak kedengeran, karena semalem itu baru tidur jam 2 pagi.

Kereta berangkat tepat jam 08.45. Dalam perjalanan ke Bandung, di kereta kami beli bakso plus makan sama nasi kemarin pagi. Jadi ceritanya kemarin masak nasi tapi nggak sempet makan di kost, pagi ketemu Pak Bos terus si Koko diajak pergi sama Pak Bos dan diajak makan siang. Malamnya kami makan di rumah Pak Bos, malah tadinya suru nginep. Beras organik kantor memang top markotop, nggak basi sama sekali.

Tengah hari kami sampai Bandung, motor yang kami sewa sudah sampai di parkiran motor pintu utara. Kami keluar yang kelihatan parkiran mobil banyak sekali, setelah tanya orang ternyata parkiran motor diujung dekat jalan raya (sebelah kanan dari pintu keluar utara). Setelah ketemu Akang, saya bayar sesuai kesepakatan plus ninggal SIM saya sebagai jaminan dan Akang kasi STNK + fotoin kami.

Cus kami ke hotel Naval di Jalan Sukajadi, untungnya sudah bisa check in. Abis masukin tas ke kamar, kami ke Farmhouse di daerah Lembang. Kira-kira dari hotel 30 menit. Masuk kawasan Lembang mulai macet mobil berderet-deret, untungnya kami naik motor jadi bisa nyelip-nyelip. Jalan berkelok-kelok, kalau naik mobil bisa-bisa saya jackpot. Farmhouse ada di kanan jalan, kami pun belok kanan, ternyata parkiran motor bukan disitu. Yang parkir di area Farmhouse cuman mobil-mobil aja, parkiran motor ada di seberang Farmhouse. Akhirnya kami puter balik dan nyebrang deh buat parkir motor, nggak terlalu luas parkiran motornya.



 

Masuk Farmhouse Rp. 25.000,-/orang dan dapat ditukar dengan susu murni atau voucher makan. Kami tukar dengan susu strawberry 2, ada 3 pilihan original, coklat atau strawberry. Oya susunya dingin jadi seger.

Ada 2 jalan masuk di sebelah kiri penukaran susu atau di sebelah kanan penukaran susu. Kami masuk sebelah kanan dulu. Disini areanya nggak begitu luas, Pengunjung diajak berinteraksi dengan kasi makan burung, kasi makan domba dan juga kelinci, tapi kelinci dalam kandang nggak boleh dikasi makan, kelinci yang dilepas di kandang besar boleh dikasi makan. Pertama lihat kelinci dulu, kelinci dalam kandang. Lalu kami lihat anak-anak yang kasi makan kelinci.



Area yang paling diminati kasi makan ke domba. Dombanya gemuk-gemuk, awalnya saya takut masuk ke kandang tapi karena Koko masuk dan saya pun pengin pegang domba akhirnya saya masuk juga. Kami pun beli wortel sekantong Rp. 15.000,- (ada juga makanan 10 ikat wortel Rp. 10.000,-) Domba-domba tahu yang bawa makanan siapa aja hahaha. Pas saya mau kasi makan ada domba yang nggak sabaran, dia angkat kaki depannya naik ke badan buat ambil makanan. Oya ada anak-anak yang takut domba sampai nangis-nangis pas dombanya mendekati.


Setelah kasi makan domba, aroma pop corn menggoda untuk dibeli. Kami beli pop corn keju Rp. 30.000,- Istirahat sejenak sambil ngemil pop corn. Lalu kami lihat area burung sebentar (kalau mau kasi makan burung Rp. 5.000,-) lalu keluar dan kami masuk ke sebelah kiri penukaran susu. Oya di area binatang-binatang tadi juga ada tempat penyewaan baju ala-ala coboy gitu.

Diarea ini yang pertama kali kulihat foto dengan orang pakai kostum manusia kayu ada juga 2 orang pakai kostum nenek sihir. Area sini lebih luas dari area yang binatang tadi, disini ada gembok cinta, tempat makan, toko souvenir yang bentuk bangunannya seperti rumah di eropa. Dalam area gembok cinta banyak sekali gembok-gembok yang terpasang. Harga gembok Rp. 30.000,-. Kami sih nggak beli, kenangan disini kami ukir dalam hati saja, biar nggak karatan, disana ada gembok yang sampai karatan haha. Ada rumah hobbit juga cm pada ngantri foto, kami nggak foto disitu. Masuk toko souvenir saya tertarik beli centong nasi (dari kayu) yang ujungnya bentuk ikan. Ada juga toko souvenir banana dream, buat kalian pencinta pisang cocok nih masuk sini beragam kudapan dari pisang. Kalau di area binatang tadi bisa sewa kostum coboy disini kita bisa sewa kostum ala-ala eropa gitu, seperti baju belanda misalnya, entahlah berapa bayar sewanya saya tak tahu. Tengah 4 sore kami balik hotel, oya parkir motor Rp. 5.000,-




Menurut jadwal abis balik hotel kami mandi terus ke Chinatown tapi berhubung migrainnya saya kumat akhirnya balik hotel bobok sore dulu, sepertinya si karena semalam kurang tidur. Bangun tidur mandi lalu pindah haluan, kami cari ronde alkateri pesanan Pak Bos. Cari di Google ternyata yang jual ronde alkateri banyak, tapi saya pilih yang di Jalan Alkateri. Setelah memasukkan alamat lewat aplikasi waze kami pun berangkat, sempat salah jalan dari arah pasir kaliki (perempatan RS Hasan Sadikin) belok kiri itu seharusnya jalannya masih lurus ke arah lampu bangjo baru belok ke Jalan Pasteur. Karena ada pembatas jalan ya kupikir langsung ambil kiri ternyata jalan masuk Jalan Layang Pasupati. Di jalan layang ini ada jembatan yang bagus menurutku, lampu jembatan berubah ubah warna, sekilas mirip Jembatan Suramadu.
Kalau sudah sampai alun-alun kota Bandung, nyari alamat Wedang Ronde Alkateri nggak susah tinggal muterin alun-alun, kalau sudah ketemu kantor pos di kanan jalan, maju sedikit ada Jalan Alkateri (belokan pertama setelah kantor pos). Nah setelah belok Jalan Alkateri nggak begitu jauh sebelah kiri jalan ada plang petunjuk Ronde Alkateri. Kalau bawa mobil parkirnya di depan karena mobil ngggak bisa masuk ke gang, karena naik motor bisa deh kami tuntun motornya. Oma Gwat, pemilik ronde menanyakan mau campur? Kami pesan campur 2 porsi, mau gula merah atau putih? kami pesan ronde gula merah.

Menurut informasi yang saya dapat, Ronde Alkateri ini sudah ada sejak tahun 1984, dulunya di depan gang terus masuk gang biar lebih luas tempat makannya. Oma Gwat ditemani 2 asistennya. Rasa rondenya enak, perpaduan citarasa yang pas, isi kacangnya mantap. Setelah selesai makan saya pesan 1 porsi lagi isi besar semua yang masih belum direbus. Kata Oma, nanti dimasukkan freezer ya. Kami minta foto dengan Oma. Setelah foto Oma minta lihat hasil fotonya terus tanya buat apa? Saya bilang saja buat kenang-kenangan Oma, kalau sudah pernah kesini, Oma pun tersenyum. Oma yang sudah lebih dari 80 tahun tapi masih baik fisiknya masih segar badannya. Ronde Alkateri buka sampai jam 10.00 malam. Seporsi Ronde Alkateri Rp. 17.000,-





Kami melanjutkan perjalanan ke Chinatown sekitar 10-15 menit dari Ronde Alkateri. Chinatown pas malam minggu buka sampai jam 00.00 untuk hari lain saya kurang tahu.
Masuk Chinatown pakai debit BCA atau pakai kartu flaz. ternyata nggak cuma di loket tiket aja yang nggak terima cash, semua transaksi di area Chinatown menggunakan flaz, atau kartu debit. Ada tempat buat top up kartu juga.








Apa aja yang ada di Chinatown?
  • Bandung Chinatown Muesum (benda-benda jaman dahulu, ada sepeda, timbangan, piring-piring dulu, televisi, mesin ketik, mesin jahit dll)
  • Toko souvenir (ada souvenir barang-barang, souvenir alat musik & topeng, souvenir batik dll)
  • Area makan yang luas dan berbagai pilihan
  • Ada panggung hiburan di area makan utama
  • Sewa baju model-model di film Putri Huan Zhu + foto (Rp. 75.000,- - Rp. 150.000,-)
  • Arena bermain anak
  • Permainan-permainan ketangkasan untuk dewasa dan anak-anak. Ada 6 permaian : mancing ikan-ikanan, lempar ketapel ke kaleng susu bekas, mengglindingkan bola, memasukkan katak dengan mumukul menggunakan palu, memasukkan bola ke gelas, memasukan bole ke keranjang. Sekali main bayarnya Rp. 15.000,-


Setelah makan saya tertarik buat main menggelindingkan bola. Sayang sekali point yang saya dapat 200. Kurang 10 koin aja dapat boneka. Oya untuk harga makanan menurut aku mahal. Tak lupa ke toko souvenir beli kaos 2 bayar pakai debit Mandiri bisa cuma nggak tahu kena charge atau nggak? Lalu ke souvenir makanan.
Tak terasa sudah tengah 12 malam, kami pun balik hotel.

24 September 2017
Pagi ini, motor diambil jam 8 pagi. Sewa motor dihitung sehari itu pagi sampai pagi. Jadi walaupun saya sewa siang hari, ya harus dibalikkan pagi. Jam 8 pagi motor diambil di hotel.

Hari ini tujuan kami ke Gereja Laurentius, sesibuk apa pun, sempetin waktu buat ke Gereja. Pulang Gereja makan terus balik hotel packing-packing dan check out. Titip barang di hotel lalu kami ke Zen Family Spa yang kebetulan letaknya persis di kanan hotel (dari pintu luar hotel sebelah kanan). Pas masuk tempat spa ini aroma mint menyelimuti ruangan, kami ditanya apakah sudah booking sebelumnya? Saya bilang belum. Mau pilih paket massage atau reflexy? Karena keterbatasan waktu, jam sudah jam 12 lewat akhirnya kami pilih pijat refleksi + punggung saja. 





Kami dapat no 28 & 29. Duduk di ruang tunggu. Nggak lama ada yang kasi kami sandal seperti sandal hotel + celana pendek. Nggak lama kami dipanggil. Pertama rendam kaki di air hangat dengan campuran garam + jeruk nipis. Punggung kami dipijat sebentar. Kaki dicuci dengan sabun cair lalu pindah ke kursi refleksi. Setiap mulai memijat, pasti ditanya segini cukup? Kalau dirasa kurang keras atau terlalu keras tinggal bilang aja kita. Oya area tempat reflexy kaki remang-remang, mungkin sengaja dibuat begitu biar relaks kali ya. Pertama dipijat kaki lalu kami dikasi pilihan mau minum teh panas atau wedang jahe. Saya pilih wedang jahe. Setelah wedang jahe tersaji, dilanjutkan pijat punggung. Nggak terasa sudah sejam. Kaki pun terasa ringan untuk melangkah, nggak pegal-pegal lagi. Oya tadi itu ke Gereja kami jalan kaki lho PP 2,4 km. Setelah selesai spa ganti baju dan bayar Rp. 150.000,- untuk 2 orang kami balik hotel. Hujan mengguyur, untung saya bawa payung, begitu sampai hotel saya langsung pesan taksi 29 ribu ke Stasiun, macet. Banyak yang mau ke Stasiun. 

Jam 14.45 kereta meninggalkan Bandung..

Kesimpulan : 
Kotanya enak, adem tapi ya nggak dingin dingin amat, lebih dingin Bandungan daripada Bandung. Mungkin kalau Bandung yang dinginnya yang daerah puncak, seperti Lembang kali ya.

Sewa motor lebih murah daripada naik taksi online. Pas cek taksi online Stasiun ke Hotel 29rb, Hotel ke Farmhouse Rp. 30.000,- (PP x2) Hotel ke Jl. Alkateri Rp. 21.000,- Jl. Alkateri ke Chinatown Rp. 21.000. Chinatown ke Hotel Rp. 23.000,-. Hotel ke Stasiun Rp. 29.000,- belum nunggu jemputannya, terus kalau kena macet hayo, jadi lebih efisien kalau sewa motor si menurutku.

Kapan-kapan pengin balik Bandung lagi, masih pengin explore Bandung.

Biaya yang dikeluarkan :
Tiket PP Gambir - Bandung 2 orang Rp. 320.000,-
Naval Hotel Executive Double Room Only Rp. 355.858,-
Grab Kost - Gambir Rp. 40.000,- (sudah termasuk masuk Gambir + tips)
Bakso di Kereta 2 porsi Rp. 40.000,-
Kopi di Kereta Rp. 9.000,-
Sewa Motor Rp. 130.000,-
Pakir di Stasiun Bandung Rp. 2.000,-
Masuk Farmhouse 2 orang Rp. 50.000,-
Kasi makan domba Rp. 15.000,-
Pop Corn Rp. 30.000,-
Centong Nasi Rp. 20.000,-
Parkir Farmhouse Rp. 5.000,-
Belanja Indomaret Rp. 54.200,- (Obat-obatan)
Ronde Alkateri 3 porsi Rp 51.000,-
Masuk Chinatown Rp, 40.000,- Flazz
Sate Ayam Chinatown Rp. 50.000,- Flazz
Minum Lemon Tea Chinatown Rp. 18.000,- Flazz
Nasi tumpeng Chinatown Rp. 45.000,- Flazz
Main 3x di Chinatown Rp. 45.000,- Debit
Kaos 2 buah Rp. 250.000,- Debit
Oleh-oleh Chinatown Rp. 119.000,- Debit
Parkir Chinatown Rp. 3.000,-
Belanja Indomaret Rp. 36.900,- (Roti & Minum)
Jus di Gereja 2 jus Rp. 30.000,-
Makan di Richeese Rp. 56.000,-
Zen Family Spa Rp. 150.000,-
Grab Hotel ke Stasiun Rp. 40.000,-
Total Rp. 2.005.000,- (pembulatan)

Info :
Sewa motor di Jovian Rental Motor WA ke 08117220670 / 085860127770


  • Jangan berpikir bahwa masalah yang Anda hadapi adalah sebuah kesulitan. Berpikirlah bahwa masalah tersebut adalah sebuah kesempatan untuk bertindak.
  • Jika Anda telah bekerja all-out untuk mengatasi suatu masalah, jangan memikirkan hasilnya. Lupakan masalah tersebut dan kerjakan hal selanjutnya yang harus / ingin Anda lakukan.
  • Tetap sibuk. Isilah 24 jam hidup Anda dengan 3 unsur, yaitu : bekerja, rekreasi dan tidur. Jangan menghabiskan waktu Anda untuk memikirkan hal-hal yang abstrak.
  • Jangan memikirkan hal-hal yang tidak mungkin Anda kendalikan. Jenderal yang berada di belakng meja tidak akan memenangkan perang, tetapi mereka hanya diganggu oleh rasa khawatir.
  • Saat ini, hilangkanlah semua khayalan. Berhentilah membangun istana angin.
  • "Jangan menunda-nunda. Menunda sebuah tugas yang tidak menyenangkan sampai esok hari, akan membuat onggokan tanah jadi sebuah gunung. Lebih banyak kegelisahan yang akan menurunkan rasa percaya diri Anda. Kerjakan saat ini, kawan. Kerjakan saat ini!
  • Jangan menceritakan kesengsaraan dan kegelisahan Anda kepada orang lain, Anda tidak memerlukan simpati mereka. Hal ini hanya akan membuat Anda semakin merasa menyesal.
  • Segera tinggalkan tempat tidur Anda begitu Anda bangun tidur. Jika Anda tetap berbaring di tempar tidur, mungkin Anda telah menggunakan banyak tenaga Anda untuk khawatir, sebanyak energi yang Anda perlukan untuk menjalani aktivitas kerja harian Anda.
  • Cobalah untuk mengatur jadwal Anda, jadi Anda tidak perlu terburu-buru. Terburu-buru akan menyebabkan kekhawatiran, mengurangi sikap tenang dan rasa percaya diri, serta menambah rasa takut dan rasa gelisah.
  • Jika suatu rencana terlihat terlalu besar, maka bagilah menjadi beberapa langkah tindakan yang sederhana. Kemudian cobalah untuk melangkah, selangkah demi selangkah..... satu langkah pada setiap waktu. Jangan biarkan diri Anda berpikir tentang kesulitan pada langkah berikutnya, sebelum Anda menyelesaikan langkah Anda saat ini