Hey kawan, apa kabar? Aku berharap kalian semua sehat. Lama sekali aku tak update blogku ini. 
Berhubung ada pandemi jadi tahun 2020 ini aku jarang berlibur. Seharusnya tahun ini aku ajak keluargaku ke Malaysia, padahal aku sudah beli tiket dan akomodasi. Sayang sekali akomodasi tidak bisa direfund, ya sudahlah ikhlaskan saja dan jadikan ini pengalaman.

Bulan November kemarin akhirnya aku memberanikan liburan sejenak, ya aku memang sengaja mencari tempat penginapan yang ada lokasi wisatanya jadi sekalian gitu. Dalam pikiranku kala itu Sabtu nginep dulu, dikamar saja baru Minggunya bangun pagi-pagi buat jalan-jalan di area wisata dengan harapan sepi alias nggak ketemu banyak orang. Akhirnya aku pilih penginapan di Red Doorz  Resort @Taman Wisata Mangrove nginep semalam saja 21-22 November 2020.

Aku berangkat dengan kawanku Mega, kami naik motor dan tentunya aku yang dibonceng karena aku sebagai petunjuk jalan kalau butuh lihat GPS, tapi aku sudah menghafalkan rutenya jadi nggak terlalu banyak pegang HP sewaktu di jalan, menurutku lokasi Taman Wisata Mangrove mudah ditemukan, letaknya dekat dengan yayasan Budha Tzu Chi.

Saat masuk gerbang Taman Wisata Mangrove aku hanya bilang ke petugas yang jaga : "Pak, saya yang mau menginap di RedDoorz." sambil pegang print bookingan. Bapak petugasnya bilang : "Oke nanti parkir didepan resepsionis ya! jangan yang di kiri ini, jadi lurus aja ada bunderan ke kanan." Kujawab : "Terima kasih Pak."

Sampai resepsionis aku berikan kertas bookingan itu, petugasnya agak bingung karena aku pilih opsi bayar di hotel tapi kok nol Rupiah. Aku pun bilang : "Ini kemarin Saya ikut lomba nulis dari RedDoorz hadiahnya menginap gratis, kan kalau pilih pembayaran bank nggak bisa dilanjut jadi pilih opsinya bayar di hotel." Petugasnya hanya bilang : "Ini bukti print booking Saya minta ya?" 

Menginap disini diminta deposit IDR 100.000 dan ditanya bawa kendaraan nggak? Saya jawab bawa motor dan diminta sebutkan nopolnya biaya parkir motor IDR 5.000 bebas keluar masuk gerbang depan yang katanya 24 jam. Kamipun diantar ke kamar kami, waktu itu mengantar orang lain dulu baru mengantar kami. Orang sebelumnya menginapnya bukan di dalam hutan, kalau kami didalam hutan. 

Penginapan kami tipe RedDoorz Suite, kami dapat kamar Bruguiera 1 seharunya kalau bayar IDR 295.250 per malam. Oya tadi aku lupa cerita kalau menginap tak perlu bayar tiket masuk Mangrove IDR 35.000/orang saat weekend. 

Kesan pertamaku setelah diantar ke kamar, aku puas sekali. Lokasi kamar benar-benar privat jadi nggak dilewati orang lain. Teman-teman bisa lihat videoku ini


Tampak depan penginapan RedDoorz Suite
Begitu pintu kamar dibuka kepuasanku bertambah lagi dengan kamar yang luas, ada sofa dan tak kalah penting wifi tersedia, TVnya pun smart TV dan siarannya bening banget karena menggunakan TV kabel. Kamar mandi juga luas, air panas tersedia juga. AC pun cepat dingin.

Kamar menggunakan kayu jadi terkesan alami

Oya dalam perjalanan mengantar kami ke kamar, Bapak yang antar kami banyak bercerita, dia menjelaskan waktu paling rame biasanya pagi-pagi ada orang jogging jam 6 an dan sore hari biasa orang liat sunset. Kalau mau lihat sunset didekat cafe biasanya orang mulai kumpul jam 5 an. Terus bapaknya juga jelasin tipe penginapan lain tapi aku nggak begitu mendengar karena waktu itu aku sedang ambil video rute perjalanan masuk ke kamar kami.

Sore itu kami mencoba mencari tempat spot lihat sunset tapi kami bingung soalnya nggak ada petunjuknya. Jadi kami memutuskan ke Pantjoran PIK, rame banget disana, sampai terheran-heran masih pandemi tapi orang nongkrong ya masih banyak. Kami akhirnya cuman ke grocery beli minum dan snack buat dimakan di penginapan. Kamipun balik penginapan.

Minggu pagi, kami jalan-jalan ke area Mangrove. Dan bener dong perkiraanku sepi. Pas itu baru mulai jalan jam 7 padahal bangun jam 6, habis bangun ak sempat lihat orang jogging, malah ada yang foto-foto didekat pohon mangrove depan kamar kami.

Sepanjang kami menelusuri mangrove kami tak berjumpa dengan pengunjung lain, sesekali kami berjumpa dengan petugas kebersihan saja. Dan kami baru menemukan cafe di area dalam, mungkin ini yang dimaksud tempat melihat sunset. Kami pindah tempat lain, menemukan titik penyewaan kapal. Ada juga kandang rusa, spot melihat burung. Pas kami lagi duduk-duduk tiba-tiba ada biawak kecil yang melintas nyebrang gitu dari darat masuk ke mangrove. Setelah puas jalan-jalan kami balik ke kamar, nah saat balik ini mulai bertemu dengan pengunjung lain, kira-kira jam 9. Balik kamar, kami nonton tv sambil makan roti. Jam 11  malah sempat tidur lagi hahaha. Pokoknya puas deh kawan nginep disini, udaranya itu lho segar sekali, kalian harus coba!





Mungkin dari kalian banyak yang bertanya 
  • Aman nggak nginep disitu, ada bintang liar nggak seperti buaya? Aman, aku pun tak merasa takut nginep di RedDoorz Resort @ Taman Wisata Mangrove. Pas pagi lihat biawak lewat tapi tak mengganggu sama sekali.
  • Banyak nyamuk nggak? Di kamar nggak ada nyamuk, tapi kemarin kesalahan kami pas mau tidur semua lampu kami matikan, kami buka pintu kamar mandi, kami lupa ada jendela dekat pemanas air yang sedikit terbuka jadi ada 1 nyamuk masuk. 
  • Kalau malam keluar-keluar seram nggak? Menurutku nggak seram karena ada lampunya.
  • Ada breakfast kah? Tidak ada tapi ada kantin, di kamar tidak ada teko panas. Minumpun ersedia botol kecil saja jadi bukan botol 600 ml
  • pesan dimana penginapanya? Dari web RedDoorz search aja RedDoorz Resort @ Taman Wisata Mangrove. Pesan jauh hari, kemarin ada beberapa orang yang mau menginap tapi kamar sudah full, jadi tidak disarankan pesan ditempat.
  • Banyak monyet liar nggak? nggak ada sama sekali, adanya 2 monyet di kandang jadi aman. Jujur saja agak trauma dengan monyet, waktu di Batu Caves ada monyet yang mendekat dan mencuri jajanan yang temanku beli.
  • Bisa tidur nggak disana? Walaupun berulang kali dengar suara peswat tapi tetap aja bisa tidur si aku, soalnya nyaman hahaha