Persiapan

Virus Corona sedang menyebar tapi tak menghalangi untuk liburan ke Thailand apalagi ini "bonus" dari kantor kan sayang kalau batal berangkat hanya karena takut terkena virus, berdoa saja dan siapkan kondisi. Seminggu sebelum berangkat Saya terkena flu dan beruntung flu Saya sudah sembuh, hanya tinggal batuk sedikit.
Kali ini saya ajak Mama Saya, ada 19 orang karyawan, 14 orang diantaranya ngajak saudara, ada yang ngajak 1 orang, ada yang ngajak 2 orang dan ada dari keluarga Bos 7 orang. Total 43 orang + 1 tour guide. Kali ini kami pakai Eldora tour.

Hari pertama, 4 Februari 2020


Berangkat berlima ke Stasiun Manggarai, kali ini mau coba naik kereta bandara. Pesan taxi online sekitar jam 07.00 WIB. Sebenarnya pesawat kami GA 868 berangkat jam 12.40 tapi kami diminta kumpul jam 09.30 di terminal 3. 

Setelah perjalanan  kurang lebih 3,5 jam akhirnya kami sampai di Suvarnabhumi International Airport, imigrasi disini mirip di Jepang scan sidik jari tangan kanan dan tangan kiri. Bedanya kalau di Jepang pakai foto segala di Thailand hanya sidik jari saja. Stempel negara kedua di paspor aku ya disini ini.

Setelah imigrasi dan ambil bagasi kami menunggu bus yang akan membawa kami ke Pattaya, perjalanan kurang lebih 2 jam. Kesan pertama di negara ini panas dan jalannya ternyata tidak luas, menurutku malah luas jalan di Jakarta. Sampai Pattaya kami langsung menuju ke Muslim Seafood.

Kupikir makanannya masih kelihatan wujud aslinya misal seperti kepiting, lobster, kerang, cumi dll ternyata sudah diolah jadi seperti telur dadar, dll. Kalau sudah diolah begini Saya bisa makan tapi kalau wujud aslinya Saya nggak suka seafood.

Sehabis makan langsung check in hotel, waktu itu kira-kira sudah jam 9 malam. Jam 10 kami ke walk in street, tadinya kupikir jalan-jalan sekitar hotel ternyata naik bus lagi. Nggak ada yang bisa dibeli disini, banyak cafe dan club malam gitu, setengah 12 kami balik hotel lagi.

Hari kedua, 5 Februari 2020


Setelah breakfast di hotel Ibis Pattaya kami menuju Big Bee Honey Farm. Big Bee Honey Farm ini wajib dikunjungi oleh agen tour karena tempat ini merupakan usaha pemerintah, jadi setiap tour harus kesini.
Mama pegang sarang lebah๐Ÿ

Disini kami diberikan minuman dingin yang telah diberi madu lalu kami dijelaskan tentang produk madu, bedanya madu asli dengan madu palsu.
Madu asli itu ...
  • setelah dipanen bisa juga disemutin karena sudah tidak mengandung royal jelly, sewaktu masih dalam sarang lebah biasa tidak ada semut karena terhalang royal jelly (kalau nggak salah inget karena royal jelly).
  • madu tidak putus jika dari botol mau dituang ke gelas, karena tidak ada tambahan air.
  • madu ketika diteteskan di tisu tidak tembus, sementara yang palsu biasa akan tembus
  • jika dicampur dalam gelas berisi air tidak mudah larut, saat gelas digoyang-goyangkan akan terbentuk seperti sarang lebah.
sebaiknya untuk minum madu menggunakan sendok plastik atau kayu karena kalau menggunakan sendok besi bisa merusak kandungan dalam madu.

Selain madu kami dijelaskan juga dengan produk propolis dan royal jelly. Setelah penjelasan dengan bahasa Indonesia kami diberikan tester dan terakhir adalah promosi penjualan beli paket A hemat sejumlah sekian baht dll. Bisa bayar dengan rupiah kurs 460 pada hari itu (waktu Saya beli baht di Indonesia kurs 446).

Akhirnya saya beli 2 botol madu 600gram @650 baht & patungan beli propolis 2 harganya 975 baht (harga normal propolis 650 baht perbotol kecil, kalau ambil 3 botol bonus satu jadi jatuhnya satu propolis 487,5 baht)
beli madu bayar pakai rupiah 1300 baht x 460 = Rp. 598.000,- kembali 4 baht.

Lalu kami ke Silver Lake, tempat perkebunan anggur tapi kami hanya lihat dari atas tidak masuk dalam. Di Silver Lake sini mama ke toilet, bayar 5 baht dan sebelum pulang mama beli bibit tanaman seharga 20 baht. Kami melanjutkan perjalanan ke Laser Buddha yang tempatnya nggak jauh dari Silver Lake. Disini juga kami hanya diberi waktu sebentar hanya sekedar berfoto saja.
Silver Lake
Laser Buddha

Laser Buddha


Tujuan selanjutnya Nongnooch Village, tempat ini merupakan taman tropical. Disini kami lumayan lama karena makan siang disini, melihat tari tradisional Thailand dan melihat pertunjukan gajah. Setelah sesi foto bersama di tulisan Nongnooch kami makan siang dahulu sistemnya buffet alias prasmanan.
Nongnooch Tropical Garden


I love Nongnooch



Setelah perut kenyang kami menonton pertunjukan tari tradisional Thailand, pas itu masuk telat jadi yang tarian seribu tangan sudah berakhir saat Saya masih menuju tempat duduk sesuai tiket jadi melihat tari-tarian lain termasuk tarian permainan yang lompat-lompat diatas bambu (ketika bambu terbuka) yang dipegang empat orang yang dibuka ditutup, sebenarnya ini mirip permainan tradisional di Indonesia dari Nusa Tenggara Timur kalau di Indonesia namanya Rangku Alu kalau di Thailand namanya Thai Bamboo Dance. Pertunjukan yang terakhir dengan gajah ceritanya seperti perang gitu mereka naik gajah.

Kami melanjutkan menonton pertunjukan gajah dari lempar panah memecahkan balon, bermain basket, bermain sepak bola, bowling hingga melukis pun bisa gajah lakukan dan terakhir yang kami lihat gajah berjalan melewati orang yang tiduran. Oiya sebelum pertunjukan dimulai bisa berfoto bareng gajah ada yang diangkat gajah dengan belalai, jika kita menyodorkan uang kertas maka gajah akan mengambil dengan belalai dan diberikan ke pawangnya.

Hari sudah agak sore kami ke Pasar Terapung Pattaya, dalam bayanganku ini pasar mirip di Banjarmasin yang kita naik kapal kecil dan banyak penjual yang menjajakan dagangannya menggunakan kapal juga. Sampai disini ternyata berbeda dengan yang aku bayangkan, kami naik kapal menelusuri entah apalah itu sungai atau apalah yang jelas penjualnya rata-rata di atas semua, ada si beberapa penjual yang berada di kapal kecil seperti penjual daging buaya, penjual jagung bakar (anehnya jagung bakar dibakar dengan kulitnya), penjual seperti ketan bakar. Disini Saya beli Manggo Sticky Rice satunya 50 bath beli 2 dengan mama.
Pattaya Floating Market

Naik kapal menelusuri
Pattaya Floating Market
Kami makan malam di Amir Halal Food Restaurant lalu melanjutkan perjalanan menuju Bangkok untuk bermalam di Baiyoke Suite Hotel Pratunam Bangkok.
Hari kedua ini lumayan dapat 5 tempat wisata yang kami kunjungi, seharusnya lebih banyak lagi tapi tidak keburu, yang tidak jadi dikunjungi itu Big Buddha dan Pattaya View Point.

Hari ketiga, 6 Februari 2020

Setelah breakfast sekitar jam 09.00 kami baru berangkat. Kami foto stop di Grand Palace, katanya tempat ini dulunya tempat tinggal raja Thailand karena tempat ini tidak dibuka untuk umum hanya dibuka disaat-saat tertentu saja jadi hanya foto dari kejauhan dengan latar belakang mirip alun-alun ๐Ÿ˜€ dan Grand Palace nya keliatan kecil.

Nun jauh di sana itu Grand Palace
Kami lanjut ke Wat Pho disini ada patung Buddha berbaring (reclining) jadi sebenarnya itu bukan Buddha tidur tapi Buddha berbaring. Lalu naik kapal menuju Wat Arun di Wat Arun bisa sewa baju tradisional Thailand (entah apa namanya Saya tak tahu). Di Wat Arun mama beli mangga yang sudah dipotong bungkusnya 50 baht, mama minta biji mangga rencana mau ditanam. Ke Wat Arun ada dua jalur bisa naik kapal bisa juga lewat darat, kami berangkat menggunakan kapal tapi pulang langsung naik bus tidak nyebrang lagi pakai kapal.


Wat Pho
Patung Buddha berbaring
Add caption

Makan siang di Phayathai Chicken Halal Restaurant, ini tempat jalannya agak jauh dari kami turun dari bus, jalannya mirip di pasar Gang Baru Semarang. Setelah makan yang tua-tua rencana mau dipesankan tuk-tuk tapi  ternyata susah cari tuk-tuk akhirnya naik taxi.
Perut sudah diisi saatnya belanja, kami diantar menuju ke Ma Boon Khrong (MBK) Center, Seinget saya diberi waktu sekitar 2,5 jam disini. Awalnya masuk ke dalam mall tapi bingung mau beli apa karena kesannya seperti mall mahal akhirnya kami keluar lagi ternyata di sekitar mall banyak yang jual murah-murah dan bisa ditawar, teman-teman ke tempat yang jual souvenir sementara Saya dan mama ke supermarketnya belanja oleh-oleh, masuk Tops market sampai 3x belanja disini habis 2.167 baht (ini sudah dipotong voucher yang kami dapat). Jadi pertama beli kami dapat potongan 150 baht lalu dapat voucher kalau beli lagi 750 baht dapat potongan 150 baht.

Puas berbelanja kami ke Asiatique The River Front, tempat ini bisa melihat sungai dan matahari tenggelam, bisa juga belanja lagi kalau dirasa belanja di MBK kurang. Kali ini Saya dan Mama belanja 320 baht. Saya dan mama sempat jalan ke ujung melihat sungai dengan pemandangan matahari yang mulai tenggelam.
Tuk-tuk


Asiatique The River Front


Asiatique
Makan malam di Ole Halal Restaurant, seperti makan di Amir Halal Food disini kami duduk di meja bundar berisi 10 orang. Makanan yang selalu ada adalah tomyam dan telur dadar. Hidangan penutupnya manggo sticky rice.

Total tempat yang kami kunjungi ada 4 (Grand Palace tak kuhitung karena hanya foto stop saja).

Hari keempat, 7 Februari 2019

Kami jalan dari hotel hampir setengah 10, ada teman-teman yang tidak ikut tour. Kami pergi ke Erawadee sebenarnya kesini karena request. Tempat ini berisi produk-produk kesehatan dan kecantikan. Seperti biasa kami masuk ke ruangan disuru sekolah dulu (diberi penjelasan tentang produk mereka dengan pemandu berbahasa Indonesia fasih). Dari minyak angin, obat semprot untuk pegal-pegal, produk kecantikan, pasta gigi, sampai obat orang dewasa juga ada. Setelah penjelasan kurang lebih 15 menit kami ke store penjualannya. Disini juga bisa beli produk dengan harga murah kalau beli sejumlah tertentu.

Disini beli 3 macam produk, yang 2 produk (minya semprot dan minyak angin) ikut dibayar Bu Linda dulu, saya bayar dengan baht 500 baht dan transfer rupiah ke Bu Linda 322.000, Saya beli cream muka  gesek pakai visa card jenius 757.599 (harga 1.690 baht).

Lalu kami langsung menuju Dream World tempat ini seperti Disneylandnya Bangkok. Kami diberi stiker setiap kali ketempat wisata, makan siang prasmanan di Dream World. Waktu yang diberikan disini hanya 3 jam saja. Disini kami diberi tiket untuk masuk snow town. Cuaca hari ini panas sekali, keluar dari snow town kepalaku agak migrain.
Dream World







Kami ke Or Tor Kor Market, ini seperti pasar tradisionalnya Thailand tapi moderen karena tempatnya tidak becek, lantainya keramik. Disini kami mau ditraktir makan durian. Sembari menunggu Bu Linda (tour guide) memilih durian kami bisa belanja lagi, mama yang tadinya nggak mau belanja lagi akhirnya belanja juga abis 200 baht. Durian disini enak legit tapi baunya tidak menyengat, abis makan durian tangan nggak bau durian lho sampai terheran-heran serta duriannya itu nggak lembek. Abis makan durian mama belanja lagi, kali ini beli mangga seperti mangga manalagi 120 baht sekilo. Nunggu bus lama sekali, katanya terkena macet. Jadi ya sewaktu kami diturunkan di Or Tor Market entah bus parkir dimana. Sejam lebih ada kali kami menunggu bus, sewaktu di bus ditanya mau balik hotel atau mau Chocolate Ville (tapi waktunya sudah mau tutup), karena sudah lelah menunggu bus akhirnya kami semua kompak memilih balik hotel.
Or Tor Kor Market
Makan malam di hotel dan free time, tadinya mau ikut teman-teman jalan-jalan disekitar hotel karena belum pernah tapi karena tunggu-tungguan akhirnya Saya balik kamar lagi dan malam ini karena lelah tengah 10 malam Saya sudah tidur dan pagi-pagi baru lanjut packing.

Hari keempat total mengunjungi 3 tempat saja.

Hari kelima, 8 Februari 2020
Hari terakhir seperti biasa hanya sarapan di hotel dan diantar ke Bandara. Kali ini tidak pakai bus lagi, naik mobil seperti travel, dari pihak hotel yang mengantar kami.
Setelah sarapan

Bandara Suvarnabhumi

Total pengeluaran

Big Bee Honey Farm beli propolis 2 : 975 baht
Toilet Silver Lake : 5 baht
Bibit tanaman di Silver Lake : 20 baht
Manggo Sticky rice di pasar apung 2 : 100 baht
Mangga di Wat Arub : 50 baht
Belanja di Tops Market MBK : 2.167 baht
Belanja di Asiatique : 320 baht
Belanja di Erawadee : 500 baht
Belanja di Or Tor Khor : 320 baht
Total 4.457 baht x kurs 446 = 1.987.822

Beli madu di Big Be Honey 650 baht x kurs 460=598.000
Belanja di Erawadee transfer ke Bu Linda = 322.000
Belanja di Erawadee gesek =757.599
tips = 200.000
Total 1.877.599

beli kartu buat internetan 68.600/2=34.300

tranportasi gocar ke st manggarai 13.000
kereta st manggarai-bandara 100.500
kereta bandara - st manggarai 100.500
gocar st manggarai ke kost + parkir 25.000
Total transportasi 239.000

Grand Total 4.138.721 (ini hanya pengeluaran pribadi belum biaya tour)


Madu & propolis

Sebagian oleh-oleh

Kesan liburan di Thailand,


  • menurutku pemerintah Thailand benar-benar menata tempat wisata, seperti wisata yang wajib dikunjungi di Big Bee Honey seengaknya produk usaha pemerintah ini ada yang beli sehingga semakin dikenal turis.
  • Ditempat-tempat tertentu bisa bayar dengan uang rupiah.
  • Barang-barang murah meriah jadi kalau nggak bisa nahan diri ya bisa kalap.
  • Penjual juga tidak memaksa untuk beli (menurut cerita teman di Hongkong katanya begitu kalau tidak niat beli jangan pegang-pegang nanti dikejar terus supaya beli)
  • menurutku transportasi umum disini susah, MRT nggak menjangkau tempat wisata, mungkin ini yang akan jadi bahan pertimbangan Saya untuk balik ke Thailand.
Terima kasih Pak Bos sudah kasi liburan yang menyenangkan ini