KOQ JALAN-JALAN TERUS
Kalau ada yang bertanya ke Saya : "Koq kamu jalan-jalan terus nggak sayang uangnya? tar nggak ada tabungan lho."

Saya jawab : "Uang masih bisa dicari."

Dalam hati saya "Wah ini orang kurang menikmati hidup, mumpung ada kesempatan, ada uang ya jalan-jalan." Yang penting dalam batas wajar menurut ukuranku.

Kesempatan dan uang belum tentu datang bersamaan. Seringkali saya mendengar ujaran "Dulu pengin jalan-jalan nggak ada uang, sekarang giliran ada uang nggak ada waktu susah cutilah, sayang ninggalin dagangan."

Ah~~ sudahlah orang mau bilang apa, yang penting aku bahagia dengan hidupku, aku sungguh menikmati hidupku. Ada waktu untuk menabur (mencari uang) ada waktu untuk memanen (menikmati hasil kerja)


3 IN 1 (3 CANDI DALAM 1 HARI)
Jumat, 18 Agustus 2017, sehari setelah peringatan kemerdekaan negara tercinta , Indonesia, hari ini saya ngambil cuti kantor.
Ini sepenggal kisahku mengunjungi 3 candi dalam 1 hari. Berangkat dari Jogja kurang lebih jam 10 pagi, dengan sewa mobil. Kebetulan kali ini perginya sama mama. Biasa kalau cuma pergi sama suami sih naik motor.

Pertama ke Candi Mendut, hanya 1 candi. Bisa dibilang Candinya kecil, tapi uniknya ada patung Budha setinggi +- 3 meter. Masuk Candi Mendut cukup terjangkau lho, hanya Rp. 3.500,-/orang. Kemarin 3 orang bayar Rp. 10.000,- saja. Pas masuk candi ini sepi, tapi nggak lama ramai karena ada rombongan turis dari Thailand sekitar 10 - 15 orang.

Di Candi Mendut cuma bentar aja, itupun ditelpon supirnya. Mungkin si supir memburu waktu kalau mau ke kalibiru. Dari Candi Mendut, kami ke Candi Borobudur. Terakhir saya ke Candi Borobudur pas jaman kuliah, sudah lebih dari 5 tahun yang lalu.

Depan pintu masuk Candi Mendut

Sebenarnya ada 3 patung Budha,
yang satunya nggak kelihatan di foto

Patung Budha pas ditengah,
pertama kali masuk Candi ini yang terlihat patung ini

Relief di sisi kiri pintu masuk Candi Mendut
Relief di sisi kanan pintu masuk Candi Mendut

Pohon beringin tua
Loket untuk turis lokal ada di sebelah kanan, sementara untuk turis mancanegara ada di sebelah kiri. Kata Bapak supir, masuk Borobudur untuk turis mancanegara kurang lebih Rp. 330.000,-  atau US$ 25.
Tarif lokal
Borobudur Dewasa Rp. 40.000,- Anak (dibawah 10 tahun) Rp. 20.000,-
Paket Borobudur - Prambanan Rp. 75.000,- Anak (dibawah 10 tahun) Rp. 35.000,-
Paket Borobudur - Ratu Boko Rp. 75.000,- Anak (dibawah 10 tahun) Rp. 35.000,-
Candi Borobudur buka setiap hari : 06.00 - 17.00 WIB
Jam tutup Candi : 17.15 WIB





Sebelum masuk Candi Borobudur, kalau mau ambil spot candi kelihatan semua bisa dari sisi kiri. Apa yang berbeda dari Candi Borobudur saat terakhir aku mengunjunginya?
Dulu perasaan turun dari mobil jalannya nggak sejauh sekarang. Sekarang lebih tertata rapi.
Kedua, dulu pas naik tangga langsung menginjak batu candi, sekarang dibuat trap kayu tambahan diatas batu candi. Kata petugasnya sih sudah 2 tahun dibuat begitu biar nggak langsung nginjak batu, biar lebih awet.
Ketiga, dulu boleh pegang patung Budha (lupa patung Budha apa) yang katanya kalau kita bisa menyentuh kakinya akan terkabul keinginan kita, tapi sekarang sudah nggak boleh lagi. Kenapa? Karena kalau orang ingin menyentuh otomatis harus naik ke stupa, lama-lama stupanya bisa rusak. Jadi sekarang ada larangan naik stupa, larangan duduk di Stupa.







Ada yang tahu nggak jumlah stupa yang melingkar dekat dengan puncak? Saya pun bertanya ke petugas. Di lantai 7 ada 32 stupa, lantai 8 ada 24 stupa, lantai 9 ada 16 stupa jadi totalnya 72 stupa + 1 stupa besar di bagian puncak.
Petugas lalu cerita tentang pembersihan Candi, waktu itu ditutup 3 bulan untuk area bawah (posisi pas cerita, ada di lantai 6), kalau bagian atas sini hampir 2 tahun. Karena membersihkannya masih pakai cara manual, nggak boleh disedot vakum gitu. Ada pihak dari luar menawarkan sedot vakum tapi dilarang karena akan membuat batu rusak.
Warga sekitar sini yang juga turut membantu, pernah tahun berapa ada petani yang menemukan kepala Budha, ya dibawa kesini. Kalau ada bagian candi yang rusak boleh diganti batu lain tapi nggak boleh dipahat.
Kamipun pamitan untuk mengelilingi lantai atas (lantai 7 dan seterusnya).

Tak terasa sudah jam 2 siang, kami turun. Seperti pada umumnya tempat wisata, pas mau keluar diarahkan ke tempat-tempat jual souvenir. Karena lapar akhirnya kami berhenti sejenak untuk makan siang. Sehabis makan kami keluar. Oya tak lupa kami ambil titipan, jadi sebelum masuk kompleks candi ada pemeriksaan tas, dilarang bawa makanan kalau minum masih boleh. Jam 16.30 baru sampai mobil lagi.

Dari Candi Borobudur, kami lewat sebentar ke Candi Pawon. Ternyata Candi Pawon lebih kecil lagi dari Candi Mendut. Area Candi Pawon juga masih belum dipagar, kami nggak jadi turun. Hanya melihat sekilas dari mobil.

Karena sudah sore, nggak keburu ke Kalibiru. Kalau ke Kalibiru masih butuh perjalanan 1,5 jam sementar jam 17.00 sudah mulai tutup. Daripada buru-buru kesana dan disana nggak dapet apa-apa jadinya kami pilih tempat lain. Kami pun ke Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran.



Candi HKY malam hari
Dalam perjalanan kesana ternyata lagi ada pawai, jadinya cari jalan lain. Sesampainya di Candi HKY, ngisi perut dulu. Saya pesan tenis (teh manis) panas + makan tahu petis 1, model tahu petisnya beda dengan Semarang.
Suasana Candi HKY hening dan tenang. Kami duduk mengantri untuk masuk dalam Candi. Dalam Candi HKY hanya muat 1 orang, jadi nggak bisa masuk berduaan. Yesus yang berbusana Jawa, seakan ingin masuk kedalam hati kita secara pribadi, apabila kita mau menerimaNya. Ada perasaan tenang & damai ketika saya masuk Candi dan bertemu Dia, seakan datang kepada Ayah (Bapa) lalu mengobrol. Yesus sendiri pernah bersabda : "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu."



Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, bergaya Jawa
Jam 7 malam kami meninggalkan Candi Hati Kudus Yesus Ganjuran dan pulang ke Jogja.

Rincian biaya liburan kali ini
- Sewa Mobil + Supir + makan Supir + tips = Rp. 550.000,-
- Masuk Candi Mendut Rp. 10.000,-
- Parkir masuk Candi Borobudur Rp. 10.000,-
- Masuk Candi Borobudur untuk 3 orang Rp. 120.000,-
- Makan di Area Candi Borobudur Rp. 46.000,- (nasi goreng 1, bakso , mie goreng 1, tahu bacem 1, es jeruk manis 1, es jeruk tawar 1, teh tawar panas 1, es dawet 1)
- Ngemil di Area Candi Hati Kudus Yesus Rp. 13.000,- (tahu petis 6, teh tawar 1, teh manis 1, es dawet 1)
Total Rp. 749.000,-


PIZZA GUDEG
19 Agustus 2017, Mbak Ari dateng ke Jogja. Teman kedua yang main ke rumah Jogja. Kali ini kami jalan berdua saja. Nyobain naik trans Jogja. Muternya jauh, udah gitu supirnya bawaanya suka ngerem mendadak bkin perut nggak enak. Dari hotel jalan kaki ke Malioboro.

Dari Malioboro baru deh naik becak ke Heavenly Pizza di daerah taman sari. Naik becak Rp. 25.000,-. Lokasi Heavenly Pizza mudah ditemukan, tempatnya nyaman. Untuk seporsi pizza toping gudeg semua Rp. 59.000,- isi 6 slice. Tapi kami pilih slice berbeda-beda rasa. Tadinya mau pilh toping rendang dan sate tapi sold out. Jadinya kami pilih toping gudeg, blackpepper dan cheese lover. Minumnya saya pesan milk shake choco mint, Mbak Ari pesen minum strawberry mojito.
30 menit berlalu, pizza nya belum dateng juga padahal tadi sudah tercium aroma pizza. Minum sudah mau habis.

nunggu pizza dateng

Pelayan cafe datang dan mengatakan kalau tadi ada kesalahan teknis, oven mati jadi bagian bawah tidak kering, mau dibuatkan ulang apakah mau nunggu? Kalau mau nunggu kita mau dikasi french fries. Ya sudah kami mau menunggu. Masa iya sudah kesini nggak jadi nyobain pizza gudeg. Kami pun pesen minum lagi, saya pesan honey lime tea, Mbak Ari pesan mint tea. Nggak lama kentang goreng dan minuman datang, jadi ngemil kentang dulu..

Pizza datang, taraa ini dia pesanan kami..



Pizza Gudeg, Blackpepper, Cheese Lover
buktinya kalau kami benar-benar ke  Cafe Heavenly Pizza (",)
Pertama langsung nyoba Pizza Gudeg, enak. Terus lanjut Pizza Blackpepper perut sudah kenyang jadi sisanya minta dibungkus. Untuk harga termasuk murah sih menurut ukuranku. Makan berdua habis Rp. 101.000,-

Liburan itu menyenangkan
Liburan itu memberi energi baru
Liburan itu menyehatkan jiwa dan raga