.:: My Diary ::.

Film pendek yang menyentuh hati...!!!

The Confession
(Pengakuan Dosa)

Dikisahkan seorang pastor yang sedang terima pengakuan dosa dari seseorang yang hidupnya akan berakhir karena kena kanker usus besar stadium akhir.

Si pengaku dosa dihantui perasaan bersalah, dan mengaku bahwa 20 tahun yang lalu telah melakukan tabrak lari terhadap seorang pria sampai mati dan meninggalkan anak laki-laki dari korban yang menangis disampingnya.

Pastor meminta si pengaku dosa menceritakan detail ceritanya.
Seketika pastor pun mengalami pergulatan batin luar biasa, karena sesungguhnya yang menjadi korban tabrak lari itu adalah ayahnya sendiri (ayah dari pastor itu).
Dan bocah yang menangis disamping korban adalah pastor itu sendiri ketika masih kecil.
Pastor mengatakan : "Ayahku orang baik, tolong bawa dia ke Rumah Sakit." Si pengaku dosa menanyakan bagaimana dia tahu? Pengaku dosa itu ingat ada anak kecil disamping korban yang dia tabrak mengatakan kata-kata seperti yang dikatakan pastor.

Lalu, bagaimana selanjutnya sikap pastor tersebut?

Film ini menunjukan kekuatan dari Doa Bapa Kami apabila dipanjatkan dengan segenap hati.

Sesudah pastor berdoa Doa Bapa Kami, pastor tersebut menghampiri pengaku dosa, dia mengatakan dengan tulus hati memaafkannya.

Pastor mengatakan bahwa ayahnya tidak meninggal karena kecelakaan, si pengaku dosa merasa bersyukur karena koraban yang dia tabrak tidak meninggal, artinya dia tidak dihantui lagi perasaan bersalah dan dia bisa meninggal dengan tenang nantinya.
Pengaku dosa itu minta dipertemukan dengan korban, tapi pastor mengatakan kalau ayahnya sudah meninggal 3 tahun lalu karena sakit.

Lalu pastor tersebut memberi berkat pengampunan dosa dan meminta pengaku doa itu berdamai dengan dirinya sendiri dan hidup lebih baik.

Pastor kembali ke kamarnya, dia mengambil foto ayahnya, dia berkata : "Ayah, orang yang menabrakmu datang meminta maaf, tapi maafkan saya Ayah karena saya berbohong padanya mengatakan kalau Ayah meninggal bukan karena kecelakaan itu tapi karena sakit. Kumohon Ayah jangan marah, aku hanya ingin dia bisa meninggal dengan tenang."