6 Juli 2016, Lebaran hari pertama saya berangkat dari Stasiun Purwokerto menuju Stasiun Lempuyangan Yogyakarta sampai di Yogya sekitar jam 9 pagi.

Tampak Depan Dewa Homestay, ada WIFI
Sampai Yogya saya ke rumah calon tunangan saya, setelah ngobrol-ngobrol sejenak saya mandi lagi baru kemudian makan siang bersama. Kemudian saya diantar ke Dewa Homestay di daerah kampung internasional dekat Malioboro. Dari Jalan Malioboro belok ke kanan ke Jalan Sosrowijayan nah sampai ketemu ATM BCA di kiri jalan (ATM nya di swalayan kecil gitu) nah ini diseberangnya..masuk gang yang ada tulisannya hotel Monica lurus lagi belok kanan lalu belok kiri dan belok kanan lagi sudah sampai. Tarif disini untuk lebaran cukup terjangkau Rp. 200.000,-/malam kalau hari biasa Rp. 120.000,- murah kan. Sekamar bisa untuk berdua, sudah termasuk breakfast. Breakfast sederhana, Toast Omelet, Toast Strawberry Jam atau kita bisa pilih Banana Pancake. Ko Toni yang mau jalan j berapa ntar? Karena saya pikir saya ingin tidur dulu jadi saya jawab jam 7 malam saja.













Malam ini setelah makan malam kami menuju ke Taman Pelangi, tapi ada yang bilang Taman Lampion yang letaknya di sekitar area Monjali (Monumen Yogya Kembali) tarif parkir motor Rp. 5.000,- kalau mobil kalau tidak salah lihat Rp. 10.000,- tiket masuk ke Taman Pelangi ini Rp. 20.000,- /orang. Di Taman Pelangi ini banyak hiasan-hiasan karakter yang dalamnya ada lampunya jadi mirip lampion karena warnanya macam-macam jadi mirip pelangi. Ada naga, ada ikan-ikan, ada bunga-bunga, ada lampion-lampion dan orang-orangan sampai replika rumah Eskimo pun ada. Oya ada rumah hantu juga tapi nggak tahu bayar berapa. Ada permainan trampolin untuk anak-anak dengan tarif Rp. 10.000,- kora-kora bayarnya Rp. 15.000,- ada juga Euro Bangee Rp. 20.000,- entahlah ini permainan apa saya tak tahu. Ada bom-bom car juga tapi nggak tahu berapa, disini juga ada sewa sepeda, becak mini, sampai.mobil hias dan mobil bertingkat juga ada untuk disewakan tapi nggak tahu tarifnya. Jam sudah menunjukkan jam 9 lewat akhirnya kami pulang cari counter HP buat beli paket data karena paket data saya sudah mau habis. Beli paket data Tri 3GB Rp. 62.000,- mas mas yang juaal bilang kalau disini sinyal Tri susah. Ya kalau di daerah Malioboro masih ada sinyal. Dan benar saja sampai hotel sinyalnya naik turun. Saya coba hidupkan wifi ada wifi tapi nggak tahu password-nya karena sudah capek saya pilih tidur saja.
Gerja Fransiscus Xaverius, Kidul Loji
Tampak Depan Grj Fransiscus Xaverius, Kidul Loji
Alta Grj FX, Kidul Loji
di depan Altar Grj FX Kidul Loji
7 Juli 2016, lebaran hari kedua, saya diajak ke Solo naik Pramex (tarif Rp. 8.000,-/orang) tadinya mau berangkat jam 9 lewat tapi tiket sudah habis adanya jam 11 ya sudah akhirnya beli tiket yang jam 11, sambil nunggu waktu kami ke Benteng Vredeburg ternyata masih tutup baru buka besok, karena sudah terlanjur parkir akhirnya kami jalan kaki ke titik nol km nya Yogya, kami jalan sampai ke Gereja Fransiskus Xaverius, saya berdoa disana. Sekitar jam 10 kami.memutuskan untuk balik ke parkiran dan ke kembali ke Stasiun Lempuyangan. Sampai stasiun kami langsung masuk nunggu di ruang tunggu. Kereta datang kamipun naik dan sampai di Solo sekitar setengah  1 agak molor dari jadwal si. Sampai Stasiun Balapan kami antri beli tiket untuk pulang antrian sudah panjang tapi loket belum bisa melayani untuk keberangkatan jam 4, untuk tiket go show baru bisa dibeli 3 jam sebelum kereta berangkat. Setelah kami dapat tiket, kami naik becak ke tempat saudaranya koko, habis itu kami makan di daerah Pasar Gede oya ada yang unik, ada foto-foto pedagang yang jual di Pasar Gede. Akhirnya kami balik ke Yogya dan saya diantar kembali ke penginapan. Saya pikir kasihan koko kalau mesti balik lagi jemput saya untuk makan malam jadinya saya bilang makan malam saya cari sendiri saja, besok pagi saja baru ketemu. Dan akhirnya saya makan di Mak-mak makanan Thailand gitu di Mal Malioboro.
tiketkereta Prameks

Kereta Prameks (Prambranan Ekspres)

Pasar Gede, Solo

Ada Klenteng depan pasar
Foto Pedagang yang jual di Pasar 

Pintu Masuk Grj HSP Maria Tak Bercela
8 Juli 2016, Pagi ini saya berhasil bangun pagi misi ikut misa harian di Gereja HSP (Hati Santa Perawan) Maria Tak Bercela misa pukul 05.30. Pulang dari Gereja saya tertarik dengan mbok-mbok yang jual makanan yang diserbu pembeli, saya pilih beli Bubur + Gudeg + Telor + Krecek + Tahu semuanya Rp. 15.000,-  Pas itu saya beli ngomong pake bahasa jawa, yang jual tanya dalam bahasa jawa juga intinya dia tanya lho kerja dimana to mba? koq isa ngomong jawa? Ya saya jawab saja sedang liburan disini nginep deket sini Bu. Dan saya pun berpamitan pulang, makan di Hotel. Sekitar jam setengah 10 saya dijemput dan kami berangkat ke Magelang, ke rumah Hani, teman saya. Cerita perjalanan ke Magelang dan Gereja Ayam bisa dibaca disini.


Tampak Depan Gereja HSP Maria Tak Bercela,
di Jalan Kemetiran
Sehabis Misa, tenang dan hening
Bubur Gudeg
Depan Benteng
Ada Replika Tugu Yogya juga
9 Juli 2016, Pagi ini kami foto berdua untuk keperluan pendaftaran KPP (Kursus Persiapan Pernikahan), untung saja ada yang buka di daerah jalan yang mau ke Monjali. Sehabis foto kami menuju ke Benteng Vredeburg. Waktu masuk banyak mobil-mobil TNI, Brimob dan lainnya ternyata Pak Jokowi lagi datang ke Yogya. Masuk ke benteng ini cukup murah, dewasa Rp. 2.0000,- anak-anak Rp. 1.000,- dan untuk turis Rp. 10.000,- waktu saya lagi lihat-lihat diorama tiba-tiba ada anggota TNI yang dekatin saya, saya langsung bilang saja boleh difoto? Beliau bilang wah saya nggak tahu, disini saya lagi tugas pengawalan Presiden, lalu kami ngobrol-ngobrol kata Beliau total pengawal kurang lebih 100 orang, kalau mau ketemu Pak Presiden ke seberang daftar dulu, nanti ada open house sampai sekitar jam 1 siang. Pak Jokowi dijadwalkan meninggalkan kota Yogya jam 3 sore. Pas Ko Toni datang, Beliau tanya ini suaminya? atau kakaknya? ya sudah saya jawab calon saya Pak. Beliau bilang ya semoga lancar persiapannya. Dan kami pun berpamitan. Setelah lihat diorama yang lain kami pulang, saat di parkiran kami sempat ngobrol-ngobrol dengan yang jaga parkiran motor, katanya kalau ada rombongan orang penting penghasilan dia dari parkir mobil nggak ada karena area parkir mobil ditutup untuk pengawalan. Kata dia mau presidennya siapa saja sama saja, ya masih mending sekarang korupsi bisa dipenjarakan. Kata dia harusnya itu korupsi dimiskinkan hartanya disita semua dan semua keturunannya sampai 7 turunan tidak bisa kerja di pemerintahan, kalau dibuat seperti itu mungkin akan pikir-pikir lagi untuk berbuat korupsi. Sekarang korupsi masuk penjara ada fasilitas khusus, keluar penjara masih saja kaya. Sementara yang curi ayam karena tuntutan hidup misal dia di PHK anak nya butuh makan dia tanpa pikir panjang curi ayam malah dipenjara lama. Kata pak penjaga parkir mau membenahi negara ini sulit, udah rusak dari sananya. Akhirnya kami pamitan dengan penjaga parkir. Balik ke hotel check out lalu kerumah Koko ngobrol-ngobrol lagi dengan calon mama mertua dan kakak ipar, terus siap-siap mandi mau misa di Gereja Antonius Padua Kota Baru. Pulang dari Gereja makan malam trus siap-siap ke stasiun. Saya pulang naik kereta Jaka Tingkir saya dapat tiket dengan harga Rp. 275.000,- . Di kereta saya ngobrol-ngobrol dengan ibu-ibu dia bawa anaknya satu, namanya Arjuna Akbar baru umur 1 tahun 4 bulan, katanya dia naik dari Klaten beli tiket sama calo bayarnya Rp. 380.000,- dia cerita pas berangkat dari Jakarta ke Klaten ikut mobil saudara 30 jam diperjalanan. Ibu-ibu tadi pulang ke Jakarta sendiri, suami dan anaknya tinggal di Klaten. Saya sempat ajari ibu tersebut cara pesan tiket online sendiri. Kereta sampai Jatinegara telat, menurut jadwal jam 4 kurang tapi baru sampai Jatinegara sekitar setengah 5 pagi.
Tiket masuk Benteng
Belakang tiket masuk ada petunjuk kesini
Peresmian Benteng Vredeburg
Informasi jam buka Museum Benteng Vredeburg


Ibu Fatmawati yang menjahit Bendera Merah Putih

Mesin Cetak Koran Jaman Dulu

Drs. Moh Hatta sedang memimpin Konferensi Inter-Indonesia Pertama
di Hotel Tugu, Yogyakarta, 19-22 Juli 1949.
Pesawat Dakota VT-CLA jatuh tertembak
Pesawat Kitty Hawk P-40 Belanda, 29 Juli 1947
Hari jadi berdirinya UGM, 19 Des 1949
Prof. Dr. Sardjito menyampaikan pesan peresmian UGM di Sitihinggil Kraton
Meja Belajar waktu aku SD juga masih kaya gini
Kegiatan di Pabrik Senjata Dekamijo, Yogyakarta tahun 1946
Tiap masuk Diorama ada patung ini
Foto di lantai atas ternyata nggak ada apa-apa
Kiri Bridjen Katamso, Kanan Kol Sugiono

0 comments :

Post a Comment